NEWS

UTS Green Initiatives

Rector Notes No. 449

Hari ini saya diundang menghadiri the 1st OJK International Research Forum yang diadakan oleh OJK Institute di Pullman Jakarta. Topiknya sangat menarik : the role of financial sector to support carbon reduction and electric vehicles development. Menjadi menarik mengapa OJK yang mengatur jasa keuangan mengambil peran dalam bidang ini? Ternyata, peranannya sangat sentral.

Setiap pembangunan rendah karbon tentu memerlukan pembiayaan. Sesuai dengan Paris agreement yang telah disepakati, pemerintah kita telah membuat roadmap untuk mencapai target yang ditentukan. OJK baru saja mengeluarkan aturan tentang perdagangan karbon melalui bursa karbon.

Para pembicara adalah professor di NTU, Monash University dan praktisi di WWF. Sambil mendengarkan para pembicara, saya iseng merangkum apa saja inisiatif yang telah dan sedang dilakukan oleh UTS sebagai kapasitasnya sebagai perguruan tinggi, untuk mendukung carbon reduction dan pengembangan kendaraan listrik.

 

 
 

 

 

Saya bagi pendekatannya menjadi tiga : pendekatan secara teknologi, secara komunitas dan secara penelitian. Beberapa inisiatif diantaranya, pembuatan sepeda motor listrik dan solar-powered cold storage NgebUTS, pengelolaan sampah yang terpadu dan terintegrasi, penggunaan 25 kWp PV-rooftop, pengelolaan hutan KHDTK UTS, pembuatan program Sampah Jadi Berkah dengan mengelola sampah menjadi produk bernilai tambah, bekerjasama dengan PLTU untuk memasok woodchip sebagai co-firing dan pemanfaatan FABA PLTU.

Minggu lalu, kita baru saja melakukan penanaman 4000 bibit mangrove di pesisir pantai untuk membantu menahan abrasi pantai dan mengurangi sedimen yang terbawa ke laut. Penanaman ini setiap hari dipantau oleh tim di lokasi agar mangrove tumbuh dengan baik hingga suatu saat bisa menghasilkan oksigen dan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan menjadi tempat wisata.

Para pembicara menekankan pentingnya perubahan kebiasaan (behavioral change) yang tidak mudah supaya setiap tindakan kita lebih enviromental friendly. Saya amini, sulit sekali, bahkan untuk lingkungan kampus sekalipun. But, with strong leadership and collaboration, nothing is impossible.

#utsmembumidanmendunia