NEWS

Ilham dan Azhar

Rector Notes No. 397

.

Hampir setiap hari saya bertemu dengan Ilham Alkadri dan Azhar Basir, dua mahasiswa asal NTT. Ini karena mereka tinggal di masjid sebagai marbot. Setiap hari mereka bertugas melantunkan adzan sekaligus membersihkan dan merawat masjid.

Ilham berasal dari Desa Golo Sengang, Labuan Bajo, NTT. Golo dalam bahasa lokal artinya gunung. Dan disana ada danau terbesar di NTT, yaitu Danau Sanonggoang.

Ilham hanya sampai SD saja berada di desanya. Masa SMP dan SMA dihabiskan di Pelita Raya, Makassar. Saat SD, ayahnya sakit sehingga ia harus meninggalkan rumah agar tidak membebani orang tua. Orang baik mengajaknya ke sebuah panti asuhan. Ilham lulusan dari SMK Sari Buana jurusan perkantoran.

Sebelum menjadi mahasiswa di UTS, Ilham pernah bekerja. Sebagai kurir laundry selama setahun. Pamannya di Labuan Bajo yang mendaftarkan. Inginnya kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, namun oleh pamannya malah didaftarkan pada Prodi Informatika. Sekarang ia mulai mencintai prodi yang bukan pilihannya.

Sementara Azhar berasal dari Desa Nanga Mbaur, Kec. Sambi Rampas. Kab. Manggarai Timur, NTT. Sama seperti Ilham, Azhar juga seorang perantau sejak usia belia. SMA-nya di Bima, tepatnya di SMA Al-Ikhwan, sekolah islam milik H. Zainul Arifin, mantan Bupati Kab. Bima. Di pondoknya fokus pada penghafalan Alquran dan latihan ceramah.

Tadinya ia berniat kuliah ke Makassar. Jurusan Teknik Sipil, tapi karena ada masalah keuangan ia mengurungkan niatnya. Seorang keluarganya memberi tahu tentang beasiswa UTS. Akhirnya Azhar masuk ke Teknik Elektro. Alasan masuk Teknik Elektro karena di kampungnya sering mati listrik. Ia menjadi tertarik mempelajari arus kuat dan instalasi listrik.

Baik Ilham dan Azhar berkeinginan menjadi seorang pengusaha. Ilham ingin memiliki perusahaan digital, sementara Azhar ingin menjadi pengusaha bidang electrikal. Dengan menjadi pengusaha ia berharap dapat meningkatkan taraf hidup banyak orang.

UTS adalah rumah bagi Ilham dan Azhar dalam mengembangkan potensi dirinya. Menjadi marbot masjid memberi banyak pelajaran. Salah satunya adalah akan senantiasa menghargai waktu, satu sifat yang orang orang sukses biasanya miliki. Barakallah