NEWS

Keridhaan yang Hakiki.

Rector Notes No. 325

Alkisah, di sebuah pasar hewan, ada seorang bapak dan anak membeli seekor keledai. Setelah dibeli, keledai tersebut dibawa melewati berbagai perkampungan.

Ketika melewati sekelompok orang yang sedang kumpul, mereka berkata :”mengapa kalian membeli keledai tapi tidak difungsikan dengan menaikinya?”. Maka ayahnya pun menyuruh sang anak yang remaja untuk menaikinya.

Lalu, mereka bertemu dengan beberapa orang lainnya dan berkata: “sungguh anak yang tidak berbakti, mengapa anaknya yang naik sementara bapaknya yang sudah tua itu diminta berjalan kaki?” Maka menuruti komentar mereka, bapaknya pun ikut naik keledai tersebut.

Melihat dua orang menaiki keledai yang kecil, sekelompok orang berteriak: “sungguh gila kalian, malang sekali nasib keledai itu”. Maka kedua orang tersebut turun dan menggotong keledai tersebut.

Dan seterusnya…

Dalam hidup ini, apalagi di era digital seperti sekarang ini, mudah sekali kita mengomentari urusan orang lain. Apalagi jika terkait dengan hal hal yang buruk. Mudah sekali menyebar dan menjadi pro-kontra.

Mencari keridhaan manusia memang tak akan ada habisnya, semu. Namun mencari keridhaan Allah SWT adalah hal yang hakiki.

Jangan pedulikan komentar orang lain, apalagi yang bersifat miring. Karena kita sendiri yang menjalaninya. Fokus saja dengan apa yang sedang kita perjuangkan dan menurut kita baik.

#utsmembumidanmendunia