Rector Notes No. 395
.
Awalnya ini rahasia. Karena ini urusan dapur kampus. Namun, saya berubah pikiran. Rasanya, yang begini harusnya perlu dibagikan. Inginnya saya menulis buku, namun belum sempat (tepatnya malas hehe). Mudah mudahan melalui rangkaian Rector Notes ini jadi upaya untuk sharing (sama sama belajar) sehingga harapannya kualitas pendidikan tinggi kita meningkat.
Maaf tidak maksud untuk menggurui atau bermaksud sombong. Lumayan banyak yang bertanya kepada saya mengapa UTS berkembang cukup pesat. Kunci utamanya memang dari kualitas SDM. Namun SDM yang berkualitas tanpa strategi yang jitu juga akan pincang.
Inilah strateginya. Saya buat coret coretan causal loop diagram seperti pada foto. Beberapa waktu lalu saya dan teman teman dosen UTS mengikuti training Sistem Dinamik untuk pertama kalinya. Dilatih langsung oleh core-of-the-core- nya sistem dinamik di Indonesia, Dr. Teten Avianto. Namun saya merasa ini masih perlu diuji. Barangkali ada yang belum tercantum.
Untuk membuat UTS menjadi kampus yang membumi dan mendunia, perlu branding kampus yang baik, SDM yang berkualitas, tata kelola yang baik, karyawan yang sejahtera, pendapatan yang meningkat, dll. Setiap aspek perlu strategi turunan tersendiri yang tentu akan berbeda beda, tergantung dari kondisi masing masing.
Disini pentingnya peranan pimpinan. Bukan hanya rektor, tapi juga wakil rektor, direktur dan pimpinan tiap unit dalam mengawal setiap strategi. Memang tugas seorang pemimpin adalah untuk melakukan planning, organizing, actuating dan controlling. Proses ini perlu dilakukan secara konsisten dan persisten. Kita perlu turun mengecek dan memastikan setiap prosesnya benar dan memperbaiki jika terdapat kekurangan.
Disini filosofi kepemimpinan dari Ki Hajar Dewantara sangat relevan. Seorang pemimpin harus ada di depan untuk memberikan contoh, di tengah untuk memberikan semangat dan di belakang untuk memberikan dorongan.
Pada edisi RN selanjutnya kita bahas satu satu strateginya. Stay tune!
#utsmembumidanmendunia
