NEWS

One Person One Tree

Rector Notes No. 389

.

Di UTS kita memiliki beberapa nama program yang menggunakan nama bilangan. Ada One Village Ten Engineers (OVTE – Satu Desa Sepuluh Insinyur), yang bertujuan mencetak SDM yang menguasai sains dan teknologi untuk setelah lulus kembali ke desa masing masing dan membangun desanya.

Lalu ada juga program One Village One Product (OVOP – Satu Desa Satu Produk), yang merupakan bagian dari kegiatan MBKM, Program MERDEKA. Para mahasiswa yang berkuliah di Desa diminta untuk menggali potensi yang ada di desa dan membuat produk yang dapat dikomersialisasikan.

Kenapa ada nama bilangan dalam sebuah program? Karena bilangan itu jelas outputnya ada. Dan itu jumlah minimal. Sebagai contoh, program OVOP biasanya menghasilkan produk lebih dari satu.

Nah sekarang kita punya program yang lain, namanya One Person One Tree (OPOT – Satu orang satu pohon). Setiap individu di kampus diminta untuk menyediakan bibit pohon, buah, bunga dan tanaman lainnya untuk diserahkan ke kampus. Momennya dalam rangka memperingati hari Pohon Sedunia (World Tree Day) yang jatuh setiap tanggal 21 November.

Hasil evaluasi yang coba kita lakukan, sering kali kita melakukan penanaman pohon namun cenderung tidak kita rawat. Apalagi kondisi kita di Sumbawa ini penuh dengan binatang ternak Sapi yang berkeliaran. Selain itu kadang minimnya curah hujan di musim kemarau juga membuat tanaman mati. Perlu disiram dan dirawat.

Nah, mumpung sedang musim penghujan, mari kita manfaatkan waktu untuk membibitkan dan menanam tanaman. Dengan jumlah dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan lebih dari 5000 orang, maka minimal akan ada 5000 pohon yang di tanam di wilayah kampus. Kita juga sering berbagi tanaman dengan institusi pendidikan yang ada di Sumbawa.

Dimana pun pohon itu ditanam, ia akan senantiasa mengalirkan manfaat. Itulah bentuk dari sedekah kita kepada semesta alam, seperti yang sering disampaikan oleh founding father UTS, Dr. Zul.

#utsmembumidanmendunia