NEWS

Selam Ano

Rector Notes No. 371

.

Kita tahu, tidak ada yang abadi dalam kehidupan ini. Kecantikan/ketampanan akan memudar seiring waktu berlalu. Kekuasaan hanya bersifat sementara. Sesuatu yang nampak indah, pada waktunya akan sirna. Semua berpacu dengan waktu.

 

Kondisi ini ibarat fenomena Selam Ano, terbenamnya matahari. Senja yang indah dengan bauran warna yang memukau akan sirna. Berganti dengan kegelapan malam. Bang Raim, seorang penggiat media sosial mendefinisikan senja sebagai hadiah dari Allah SWT kepada mereka yang akan menuju masjid menjemput magrib.

Lalo ya lalo si. Pergi, ya pergi saja. Ia tidak akan menunggu siapapun. Pergi dengan perlahan. Kondisi ini adalah perumpamaan kehidupan. Bahwa semua akan menuju pada satu muara. Akherat ko tu mole. Ke akhiratlah tempat kita kembali.

Ini bagian dari lagu Selam Ano, karya terbaru dari bang Muhammad Iqbal Sanggo @muhammadiqbal_sanggo, punggawa group band lokal Sumbawa, Sambava @sambava_music. Bang Iq, yang Direktur Kerjasama Dalam Negeri UTS, melalui lagu ini seolah ingin mengingatkan. Selagi masih ada kesempatan, manfaatkan waktu dengan sebaik baiknya.

Terima kasih Bang Iqbal atas karyanya yang luar biasa! Silamo tonton Selam Ano pang Youtube.