NEWS

Pelajaran dari Pak Dullah

Rector Notes No. 303

Sabtu-Minggu lalu kami kedatangan tamu istimewa. Pak Dullah dkk dari KLU berkunjung ke UTS untuk kerjasama pengembangan budidaya kurma di Sumbawa.

Di Kab. Lombok Utara beliau dan para sahabatnya telah membuktikan bahwa kurma, tanaman dari kerajaan plantae yang berasal dari Jazirah Arab ini bisa tumbuh dan berbuah.

Saya dibawakan sample hasil petik di kebun budidayanya dan mencicipinya kemarin. Rasanya tak beda dengan kurma dari Arab Saudi.

Menurut Pak Dullah, tanah Sumbawa sangat cocok untuk budidaya kurma. Ini karena tanahnya yang berkapur dan karakteristik angin yang mendukung. Jika di tanah Arab kurma berbuah sekali dalam setahun, karena faktor empat musim, di negara kita bisa berbuah dua kali.

Saya baru tahu, ternyata kurma ada jenis kelaminnya. Ada yang jantan dan betina. Sehingga proses pembuahannya memerlukan bantuan manusia sebagai penghulunya.

Direktur STP Dr. Kiki Yulianto yakin dengan peralatan dan fasilitas yang dimiliki oleh Sumbawa Tekno Park (STP) dimungkinkan untuk mengetahui jenis kelamin kurma tersebut.

Agar kurma yang ditanam berkualitas, kedepan akan dilakukan pengembangan budidaya dengan kultur jaringan. Kebetulan dalam waktu dekat akan ada dosen Teknobiologi yang akan bergabung dan punya keahlian kultur jaringan di industri.


Pak Dullah, yang kemudian saya sebut Professor Dullah, adalah the real professor. Kita butuh orang orang seperti beliau untuk memajukan bangsa ini. Bukan cuman jago teori yang menjelimet. Idea is cheap, but execution is everything.

Bismillah, Prof. Dullah. Semoga kerjasama ini bisa terealisasi dengan baik. Butuh ketekunan, kesabaran dalam melaksanakan budidaya kurma. Namun tidak ada yang tidak mungkin atas izin Allah SWT.

#utsmembumidanmendunia