NEWS

Pemkab Sumbawa Genjot Program Food Estate dan Shrimp Estate

 
HarianNusa, Sumbawa – Dalam rangka mensukseskan program industrialisasi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa genjot pembangunan Food Estate terintegrasi dan kawasan budidaya udang Vaname terintegrasi (shrimp estate) di Kabupaten Sumbawa. “Dua program ini merupakan sinergi antara Pemda Sumbawa, Pemerintah Provinsi NTB dan Pusat, untuk mewujudkan program industrialisasi,” kata Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S. Pd., M. Pd., pada acara Bincang Gemilang, yang digagas Dinas Kominfotik NTB, Jum’at (3/9/2021) di Universitas Teknologi (UTS) Sumbawa. Didepan Forum Wartawan Pemerintah Provinsi NTB, yang sedang melakukan kunjungan Press Trip lokal, Wakil Bupati menegaskan 2 program yang terintegrasi ini masing-masing dalam proses dan tahapan pengerjaan.
HarianNusa, Sumbawa – Dalam rangka mensukseskan program industrialisasi, Pemerintah Kabupaten Sumbawa genjot pembangunan Food Estate terintegrasi dan kawasan budidaya udang Vaname terintegrasi (shrimp estate) di Kabupaten Sumbawa. “Dua program ini merupakan sinergi antara Pemda Sumbawa, Pemerintah Provinsi NTB dan Pusat, untuk mewujudkan program industrialisasi,” kata Wakil Bupati Sumbawa Dewi Noviany, S. Pd., M. Pd., pada acara Bincang Gemilang, yang digagas Dinas Kominfotik NTB, Jum’at (3/9/2021) di Universitas Teknologi (UTS) Sumbawa. Didepan Forum Wartawan Pemerintah Provinsi NTB, yang sedang melakukan kunjungan Press Trip lokal, Wakil Bupati menegaskan 2 program yang terintegrasi ini masing-masing dalam proses dan tahapan pengerjaan.

Baca selengkapnya di https://hariannusa.com/2021/09/05/pemkab-sumbawa-genjot-program-food-estate-dan-shrimp-estate/ | HarianNusa.Com
Untuk pengembangan kawasan budidaya udang Vaname terintegrasi (shrimp estate) di atas lahan 1.121 Ha yang ditentukan pusat, akan dibangun semua sektor industri dari hulu hingga hilir. “Ada di tiga desa di wilayah Kecamatan Moyo Utara. Yakni Desa Penyaring, Desa Kukin, dan Desa Baru,” kata orang nomor dua di Kabupaten Sumbawa ini. Begitupun Food Estate yang dibangun di atas lahan seluas 1.000 Ha di Labangka, yang dilakukan secara terintegrasi mencakup Samudra peternakan, pertanian dan perkebunan, dengan melibatkan beberapa stakeholder terkait. Semua proses produksi seperti pabrik pakan, es batu, kemasan dan lain sebagainnya, akan diolah di wilayah tersebut. Sehingga terwujud kawasan industri yang tercentral. Potensi lainnya juga terus dilirik untuk dikembangkan dan dibangun serta didorong agar bertahap. Tentu semuanya butuh proses dan strategi. “Semua itu, untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tutupnya. Sementara itu, Kadis Kominfotik NTB Dr. Najamuddin Amy, S. Sos., MM., mengatakan geliat industrialisasi di NTB terus terlihat. “Baik itu sektor pertanian, perkebunan hingga sinergi kampus,UMK dan pemerintah memproduksi sepeda listrik,” sebut Doktor Najam.
 
Termasuk industrialisasi beras lokal di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin maju. Jika petani mampu memproduksi beras premium ini akan berdampak pada kestabilan harga gabah dan mensejahterakan petani maupun pelaku UMKM di NTB. Senada dengan Doktor Najm, Rektor UTS Ir. Chairul Hudaya, ST., M. Eng., P. hD. IPM, terus mendukung industrialisasi. Peran Perguruan tinggi untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan dunia industri serta Pemda, akan terus dikedepankan. “Memproduksi motor listrik dan termasuk alat deteksi covid melalui udara untuk zona green di even MotoGP,” jelasnya. (*3)