NEWS

Berprasangka Baik Ketika Gagal

Rector Notes No. 288

Di media sosial kita sering melihat banyak diposting keberhasilan demi keberhasilan dari sahabat kita. Ada yang mendapatkan penghargaan, kelulusan, promosi jabatan, papernya diterima di sebuah jurnal bonafit dan sebagainya. Saya mungkin termasuk yang sering melakukannya. Karena saya termasuk orang yang mempercayai bahwa setiap kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT itu perlu disebarkan. Tentu kreditnya bukan karena kita yang hebat, namun Yang Menciptakan kita yang hebat.

Orang sering melihat keberhasilan demi keberhasilan yang saya dapatkan. Namun tidak banyak orang yang tahu bahwa dibalik setiap hal yang orang anggap sebagai sebuah kesuksesan, saya mengalami banyak kegagalan dan jatuh-bangun yang dihadapi.

Saat menyelesaikan program doktoral hingga saat ini, jika dihitung-hitung, mungkin sudah puluhan kali paper saya ditolak (rejected) oleh jurnal. Begitu juga dengan proposal proposal hibah yang saya dan tim ajukan. Foto ini memperlihatkan dua pesan penolakan dari dua pemberi hibah (donor) untuk keperluan penelitian dan pengembangan kampus baru baru ini. Banyak email penolakan serupa yang telah saya dapatkan.

Saat saya menyelesaikan program doktor, saya berkeinginan untuk lulus dalam waktu 4 tahun. Saat itu saya sedang menunggu status sebuah paper. Jika paper tersebut diterima, maka saya bisa lulus, namun jika tidak, saya harus menambah 1 tahun lagi. Qadarullah, paper tersebut ditolak, dan jadilah saya tetap studi hingga tahun kelima.

Pada tahun kelima inilah saya justru cukup produktif. Beberapa paper pada jurnal bonafit dapat diterbitkan. Akhirnya penambahan studi satu tahun membawa saya menjadi lulusan doktor terbaik kala itu. Jika saya lulus 4 tahun, bisa jadi saya tidak mendapatkannya karena salah satu parameter pemilihannya adalah kuantitas dan kualitas paper yang dihasilkan.

Penolakan/rejection memang selalu membuat perasaan kita kesal. Karena itu naluriah kita sebagai manusia biasa. Namun percayalah dibalik setiap kegagalan itu ada rencana terbaik dari Sang Maha Pencipta. Teruslah berprasangka baik dengan setiap rencana NYA terhadap kehidupan kita.

#utsmembumidanmendunia