NEWS

Museum Negeri NTB Jajaki Kerjasama dengan UTS Bentuk ‘Museum Corner’

DetikNTBCom – Museum Negeri Nusa Tenggara Barat tengah menjajaki kerjasama dengan kampus Universitas Tekhnologi Sumbawa (UTS) di Kabupaten Sumbawa

Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam pada kesempatan tersebut mendorong dibangunnya kolaborasi intens akademisi dengan Museum NTB.

“Kerja sama nantinya diharapkan bersifat resiprokal, dua arah, tidak hanya menguntungkan museum tapi juga sekaligus membantu mewadahi kebutuhan akademis,” terang Ahmad Nuralam kepada media ini seperti siaran pers diterima, Jumat 7 April 2023 di Mataram.

Pertemuan turut dihadiri Rektor UTS Chairul Hudaya beserta jajaran dan Ketua Dewan Kebudayaan UTS Aries Zulkarnaen tersebut, Ahmad menekankan pentingnya perguruan tinggi memiliki visi kebudayaan.

Dengan begitu diharapkan terbentuk lulusan yang tidak hanya memiliki kualitas intelektual tapi juga memiliki karakter nilai budaya kuat. Lingkup kerja sama yang digagas mencakup kajian situs-situs sejarah yang ada di sekitar UTS.

“Kami memiliki tenaga teknis Arkeolog, Konservator, dan Kurator pameran, yang dapat bersinergi dengan tim UTS,” jelas Ahmad menambahkan.

Kegiatan ini tidak hanya merupakan perwujudan tugas utama melindungi dan melestarikan objek bernilai sejarah, namun juga sebagai sarana edukasi menanamkan nilai-nilai budaya.

Bentuk realnya dapat berupa ‘Museum Corner’ pojok informasi mengenai sejarah dan budaya serta ‘Living Museum’ dengan mengkonservasi situs sejarah di seputar kampus dan menjadikannya objek wisata sejarah, ‘Heritage Walk’.

Rektor UTS Chairul Hudaya dalam sambutannya sangat mengapresiasi kunjungan Kepala Museum Negeri NTB, “Kami ingin hal ini segera direalisasikan karena sejalan dengan visi kebudayaan UTS,” ujarnya.

Lebih jauh Chairul menambahkan salah satu upaya strategis UTS mengintegrasikan nilai budaya adalah dengan membentuk Dewan Kebudayaan.

“Sejarah terbentuknya UTS selama ini terdokumentasi dengan baik, sebagai bukti perhatian serius UTS mengabadikan ide gagasan tonggak pengembangan intelektual. “Sejarah selalu berulang,” ungkap Chairul.

Pasalnya, di areal kampus UTS dulu pernah terbangun peradaban Olat Maras, peradaban yang cukup maju dan dapat dibanggakan. Kehadiran kampus ini katanya diharapkan menjadi cikal bakal terbangunnya peradaban baru. Karena itu, sejarah Olat Maras perlu dikaji dan dijadikan pijakan membangun peradaban baru dimaksud.

“Tidak ingin terjebak romantisme masa lalu, tapi hal ini dimaksudkan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran berharga sebagai bekal membangun masa depan,” tutup Chairul.