NEWS

Sumbawa, Miniatur Indonesia.

Rector Notes No. 329

Pagi ini saya mengenakan pakaian adat khas Sumbawa untuk menghadiri undangan acara Loka Karya yang diadakan oleh Bakesbangpol Kab. Sumbawa. Para peserta memang diminta mengenakan pakaian adatnya masing masing. Ada dari perwakilan dari suku/etnis Sunda, Madura, Tionghoa, Minang, dll.

Acara ini dibuka oleh Pak Iskandar (Asisten Administrasi Umum Setda) mewakili Bupati sekaligus bertindak sebagai moderator dan menghadirkan pembicara Pak Abdul Rafiq (Ketua DPRD), Pak Kasat Polres Sumbawa, Pak Achmad N (Kasdim), dan Prof. Syaifuddin Iskandar (Rektor Universitas Samawa).

Saya sangat menikmati materi yang diberikan oleh Prof. Syaifuddin yang mengetengahkan topik mengenai keberagaman di Sumbawa. Lebih spesifik beliau menyampaikan permasalahan/konflik yang muncul dari adanya keberagaman tersebut dan poin poin pelajaran yang dapat dipetik dari konflik terdahulu (tahun 1980-an dan 2012) untuk mencegah terjadinya konflik horizontal di masa yang akan datang.

Bagi saya yang sebagian besar waktu dihabiskan untuk mempelajari ilmu eksakta, hal hal seperti ini menjadi ilmu baru. Prof. Ude juga menyampaikan terkait asal usul masyarakat Sumbawa yang berasal dari campuran berbagai etnis yang ada di Indonesia. Ada yang berasal keturunan dari Bugis, Banjar, Jawa, dan lain lain.

Meminjam istilah dari Budayawan Sumbawa, ayahanda Aries Zulkarnain, Sumbawa adalah melting point (titik lebur) dari segala budaya dan etnis yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, seluruh pembicara menyampaikan bahwa Sumbawa adalah miniaturnya Indonesia.

Kehadiran UTS yang mahasiswanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia menambah keberagaman di Tana Intan Bulaeng.

#utsmembumidanmendunia