NEWS

Peradaban Lembah Olat Maras

Rector Notes No. 272 

Saya pernah berkata begini : dimana berdiri sebuah perguruan tinggi, meski di hutan belantara sekalipun, maka daerah tersebut akan tumbuh dan berkembang. Kita bisa belajar dari UI. Ketika pada 

tahun 1987 pindah dari Salemba ke Depok dimana saat itu, menurut cerita para senior, adalah kawasan hutan karet. Tempat jin buang anak, katanya. Tidak ada yang mau tinggal disana. Harga tanah saat itu begitu murah.

Coba kita lihat sekarang? Berapa harga tanah di pinggir jalan Margonda? Bisa naik 100 kali lipat, bahkan mungkin lebih. Komplek komplek pemukiman, pusat perbelanjaan, apartemen berdiri. Belum lagi munculnya beberapa perguruan tinggi swasta yang cukup maju, nempel dengan UI. Ini menunjukkan dampak dari hadirnya sebuah perguruan tinggi. Ekosistem terbentuk dengan sendirinya.

Disinilah pentingnya sebuah perencanaan dan pemetaan wilayah. Perlu direncanakan dimana kawasan untuk pemukiman, kawasan pendidikan, kawasan wisata dlsb. Terutama jalan yang perlu ditata dengan baik, karena sangat penting bagi aksesibilitas warganya. Jika sudah terlalu banyak bangunan, maka akan sulit dan tentu perlu biaya besar untuk perluasan jalan selanjutnya.

Kemarin saya dan anak anak nonton film Doraemon. Ternyata sekolahnya Nobita dekat dengan sebuah bukit, mirip dengan Olat Maras. Saya jadi membayangkan 20-30 tahun kedepan. Mungkin Olat Maras akan menjadi seperti itu juga. Sebuah peradaban baru di Olat Maras Valley akan terbentuk. Jika UI Depok adalah hasil grand design Presiden Soeharto, maka UTS Olat Maras adalah hasil karya nyata Gubernur NTB.

#utsmembumidanmendunia