NEWS

Meruntuhkan Organizational Silo

Rector Notes No. 256

Sebuah organisasi tersusun atas kumpulan individu yang memiliki karakter yang berbeda beda. Individu tersebut berkumpul menjadi beberapa bagian, divisi, departemen dan sejenisnya, yang dipimpin oleh seorang kepala.


Setiap bagian dalam sebuah organisasi ingin agar bagian/departemennya maju. Namun adakalanya bagian tersebut tidak mau berbagi ilmu pengetahuan maupun sumber daya dengan bagian lainnya. Jika organisasi ini diibaratkan sebuah perahu, maka ada bagian dalam perahu tersebut yang bertugas sebagai pendayung, menaikkan/menurunkan layar dan jangkar, ada yang tugasnya di bagian permesinan dan sebagainya.

Jika ada bagian yang merasa telah bekerja keras mendayung namun dengan arah yang berbeda, maka alih alih perahu melesat dengan kencang, perahu tersebut malah tidak bergerak bahkan jika tidak seimbang bisa menyebabkan perahu karam.

Inilah yang dimaksud organizational silo. Silo adalah sebuah beton (concrete) yang biasanya berbentuk silinder. Sifatnya kuat dan kokoh yang dapat menghalangi atau membentengi bagian satu dengan yang lainnya. Ia muncul karena ego sektoral yang ingin agar bidangnya maju tanpa mau berbagi sumber daya fisik maupun non-fisik dengan bagian lainnya.

Mentality silo bisa membahayakan keberlangsungan organisasi. Tujuan bersama bisa jadi tidak akan tercapai. Pun inefisiensi sumber daya bisa terjadi. Bagaimana cara meruntuhkan organizational silo? Caranya memang terdengar klasik, namun sangat relevan : memperbaiki koordinasi melalui komunikasi.

Visi dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi perlu dipahami setiap anggota. Dokumen rencana strategis perlu menjadi panduan dan arah haluan bersama. Rapat koordinasi perlu sering dilakukan, baik secara formal maupun informal. Disana monitoring, evaluasi dan pembelajaran perlu dilakukan untuk perbaikan kedepannya. Motivasi dan arahan dari pimpinan menjadi sangat penting bagi setiap anggota. Perhargaan bagi mereka yang well-performed perlu diberikan. Selain itu perlu juga sering diadakan kegiatan yang lintas departemen/bagian secara bersama sama agar para anggota saling memahami peran masing masing bidang untuk mencapai tujuan bersama.