NEWS

Olat Maras Moving Festival 1

Rector Notes No. 181

Tadi malam, Dewan Kebudayaan Kampus (DKK) UTS mempersembahkan gelaran budaya dengan tajuk Olat Maras Moving Festival. Acara ini merupakan kolaborasi dari UTS, IISBUD, Akom dan Alkahfi yang menampilkan sakeco 70 rabana, gelaran sastra 80 santri dan penampilan musik lokal serta puisi.

Saya sangat terkesan dengan pertunjukan tadi malam. Secara khusus saya diminta membawakan Lawas Samawa karya Pak Haji Aho disela sela lagu. Sebelumnya saya minta Bang Ais untuk menterjemahkan supaya bisa menghayati maksudnya.

LAWAS SAMAWA

O sarea rama peno
Laga lema barenti ma
Tusakuat adat kita.




(Wahai hadirin sekalian, mari kita bergandeng tangan untuk memajukan kebudayaan)

Adat kita tu Samawa
Nonda dua pang dunia
Ilang me lako tubuya.

(Budaya kita orang Sumbawa tak ada dua di dunia, jika punah ke mana akan mencarinya?)

Semanmo tusaling tari
Ngaluit lema kalis to
Saipo lamin no kita.

(Janganlah saling menunggu, bergerak cepat dari sekarang, siapa lagi jika bukan kita?)

Sai tusakuat adat
Rahmat ke nikmat tudapat
Salamat dunia aherat.

(Siapa pun yang memajukan Adat Budaya akan mendapatkan rahmat agar selamat dunia dan akhirat).

Budaya merupakan identitas, sehingga perlu dikembangkan dan dilestarikan. Dengan adanya perubahan dunia yang begitu cepat, usaha pengembangan dan pelestariannya juga memerlukan adaptasi terhadap perubahan. Perlu inovasi disana, jika tidak ingin tertinggal atau terdisrupsi.

Terima kasih DKK UTS, ayahanda Aries Zulkarnain, Bang Ais, Pak H. Aho, Pak Aka Kurnia, Pak Ajat, Pak Fadli, dan bu Eka, serta bu Sekniv Nurul Huda. Outstanding!

#utsmembumidanmendunia
#kampusmerdekauts