Rector Notes No. 158
Ini Himawan, mantan bimbingan S1 saya di group penelitian EMAT UI, yang saat ini sedang melanjutkan program integratif S2-S3 di Kookmin University. Kemarin ia dan teman temannya jalan jalan ke Gunung Bukhansan (Foto 1-2). Kookmin Univ dan Bukhansan percis sama perbandingannya seperti UTS dan Olat Maras. Kampus Kookmin Univ berada di bawah kaki gunung Bukhansan. Sewaktu menjadi mahasiswa doktoral di KIST, saya pernah naik gunung ini bersama sama supervisor dan teman teman lab. Sungguh indah pemandangan terlihat dari atas gunung.
Ini yang menginspirasi saya untuk membuat Olat Maras seperti miniaturnya Bukhansan di Sumbawa. Ia menjadi tempat yang nyaman bagi para pendaki untuk menikmati keindahan alam (tafakur alam). Bahkan di Korea Selatan, para pendaki bukan hanya anak anak muda. Banyak orang tua yang mendaki gunung untuk alasan kesehatan.
Untuk merealisasikan ini saya sudah membentuk tim, terdiri dari mahasiswa dan staf kampus. Ada berbagai program yang telah dirancang. Pembuatan logo dan nama UTS diatas bukit, seperti tulisan “holywood”, pembuatan jalan tracking, posko istirahat dll. Sedikit demi sedikit akan kita kerjakan, sesuai kemampuan kampus.
Saya pernah naik Bukit Olat Maras sekali di bulan Maret (Foto 3-4). Maa syaa Allah, indah sekali pemandangannya, apalagi saat itu matahari belum muncul. Masih ada kabut yang membuatnya seperti negeri di atas awan. Seiring sang surya bersinar, kabut tersebut hilang. Terlihatlah pemandangan indah dibawahnya. Gedung gedung kampus telihat dikelilingi sawah sawah yang hijau.
Bukit Olat Maras, atau berarti bukit kebahagiaan terlihat bentuknya kerucut/segitiga di satu sisi (Foto 5-6). Namun jika melihat dari sisi lainnya, akan terlihat seperti trapesium. Di puncaknya terdapat lahan yang rata sehingga beberapa mahasiswa menggunakannya sebagai tempat untuk berkemah.
Saat ini bukit ini sedang dalam kering kerontang, karena musim kemarau. Mimpipun mulai melayang layang. Bisakah membuat bukit ini tetap hijau sepanjang tahun? Bukan perkara mudah, namun bukan hal yang mustahil untuk direalisasikan. Kata orang bijak, memang semuanya harus bermula dari mimpi.
