mengembangkan inkubasi bisnis start-up berbasis kearifan lokal. Potensi-potensi lokal seperti pertanian, bahan pakan ternak, pengemukan ternak, dan keperluan kebutuhan harian kampus kita kembangkan. Kami juga siap membantu mengembangkan turunan produk keragenan rumput laut yang menjadi core business SIKM jika dikemudian hari telah berproduksi.

Penggeraknya adalah anak anak muda lulusan kampus Elang. Ada Aldo, Adil, Syauqi, Maslan, Ardi, Ira, Yuliati yang didampingi oleh dosen/staf UTS dibawah bingkai PT. Olat Maras Teknologi (OMT). SIKM ini akan menjadibpusat inkubasi bisnis bagi kampus ini. Bukan hanya sebagai pundi pundi bagi kampus, SIKM ini juga dapat menjadi wadah pembelajaran bagi para dosen dan mahasiswa kami, mengingat mulai semester depan akan diterapkan kurikulum baru berbasis Kampus Merdeka. Saat ini secara maraton sedang dibahas oleh Warek 1 Bidang Akademiki bersama Program Studi.

Kampus Merdeka yang digagas oleh Mendikbud Nadiem Makarim memberikan kesempatan, salah satunya, bagi para mahasiswa untuk kuliah di luar kampus dan di luar program studinya sebanyak 40 SKS. Banyak yang mencibir, namun saya yang termasuk sangat mendukung rencana ini.

Dari sekitar 8 mekanisme yang ditawarkan, UTS merencanakan 3 fokus utama yaitu membuka start-up (wirausaha), desa binaan dan magang di perusahaan. Dengan program tersebut, mahasiswa UTS diharapkan dapat lebih siap dan memiliki pengalaman menghadapi dunia kerja pasca kelulusannya. Apakah sebagai pekerja di perusahaan, wirausahawan maupun yang mau melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. .
#utsmembumidanmendunia