Tidak terasa usia telah menginjak di angka 36. Tahun lalu dapat surprise dari belasan mahasiswa bimbingan. Dibuatkan nasi kuning tumpeng dengan aneka lauk pauknya. Sekarang di Sumbawa bersama keluarga baru. Ribuan mahasiswa dan ratusan dosen dan tendik.

Ketika ditanya kenapa mau ke Sumbawa? Terus terang sebelum berangkat ke Sumbawa, saya bisa dikatakan sedang jaya-jayanya dalam berkarir. Project penelitian sedang banyak-banyaknya. Project dengan industri sedang melimpah. Tapi itu semua manfaatnya hanya terbatas beberapa orang saja. Saya punya motto dari sebuah hadits. Khairunnas anfauum linnas. Sebaik baik manusia adalah yang memberikan manfaat bagi manusia lainnya. Ingin agar hidup yang singkat di dunia ini memberikan banyak manfaat bagi sesama.

Saya selalu teringat pesan dari senior saya, Ustadz Muhammad Salman. Hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Mulai dari alam ruh, ditiupkan dalam kandungan ibu, dilahirkan didunia, kematian dan kemudian dibangkitkan kembali untuk hidup kekal abadi di alam akhirat. Pilihannya jelas, mau hidup kekal abadi di Jannah atau di Nar.

Pada dasarnya, hidup manusia di dunia ini berada dalam kerugian. Kecuali bagi yang beriman dan beramal shaleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran (QS. Al ‘Ashr). Maka kesempatan (waktu) hidup di dunia yang fatamorgana ini perlu kita manfaatkan sebaik baiknya untuk mengumpulkan bekal yang cukup untuk satu tujuan akhir.

Video ini kiriman dari Tim Sarana Prasarana DPPF UTS yang dibuat oleh Pak Anton. Terima kasih tim Sarpras.