Oleh karena itu, kita harus berusaha untuk membuka beberapa lini usaha sebagai pendukung kegiatan utama kita dalam bidang pendidikan. Salah satu sektor yang menarik untuk dikembangkan adalah peternakan. Di Sumbawa, sapi, kerbau, dan unggas jumlahnya mungkin jauh lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk yang tinggal. Artinya Sumbawa adalah lumbung ternak bagi Indonesia.

Alhamdulillah, Yayasan Dea Mas yang menaungi UTS berkenan memberikan lahan tidurnya untuk kami olah sebagai tempat peternakan yang terintegrasi. Mulai dari pakan, proses penggemukan sapi, hingga pengelolaan kotorannya menjadi kompos akan kami padukan di tempat tersebut.

Selain sebagai pundi pundi bagi kampus, kawasan ini kedepan akan menjadi lab alam bagi program studi yang terkait dengan ternak. Misalnya dari Fakultas Teknobiologi dan Fakultas Teknologi Pertanian. Riset riset yang dilakukan oleh para dosen dan mahasiswa dari kedua fakultas tersebut dapat langsung diaplikasikan pada medan yang sesungguhnya. Ditambah lagi, kami berharap agar kawasan itu bisa menjadi pusat pembelajaran masyarakat Sumbawa untuk mengelola ternaknya supaya lebih produktif.

Saat ini kami tengah menyiapkan sebuah program studi baru yaitu Teknologi Produksi Ternak, dimana timnya diketuai oleh seorang dokter hewan, drh. Samuyus Nealma, bersama dosen muda yang baru bergabung Irwansyah dan dibawah pengawasan Dekan Fateta Haryandi. Nantinya, program studi ini akan bergabung dibawah naungan FTB. Terlihat dalam foto Pak @deykayantizatriady sedang menggambar rencana pengelolaan lahan, kandang dan fasilitas lainnya.

UTSMembumiDanMendunia